Minggu, 06 Januari 2019

Review Materi-Materi dan Kasus-Kasus yang dikerjakan oleh Mahasiswa 

Kartika Khairunisa
55518110035

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Ir, Hapzi Ali, MM, CMA

Magister Akuntansi
Universitas Mercu Buana
Jakarta
2018

Definisi SIA
Pesatnya perkembangan usaha bisnis di Indonesia mendorong perusahaan untuk berkembang mengikuti kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat sehingga perusahaan-perusahaan tersebut dapat tetap bersaing.
Sistem informasi akuntansi menurut Mulyadi (2008), sistem informasi akuntansi adalah suatu bentuk sistem informasi yang memiliki tujuan untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha, memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada sebelumnya, memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan internal, serta membantu memperbaiki biaya dalam pemeliharaan catatan akuntansi.
Teknologi Informasi adalah sub sistem yang terpenting dalam sistem informasi. Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang memanfaatkan: computer, internet, dan telekomunikasi.

Fungsi penting yang dibentuk SIA pada organisasi yaitu : 
a. mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi
b. memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan
c. melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi

Ancaman terhadap SIA
1. Ancaman kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti:
-Kebakaran
-Banjir
-Gempa Bumi
-Badai angin
2. Ancaman karena kesalahan pada software dan tidak berfungsinya peralatan, seperti:
-kegagalan hardware
-kesalahan terdapat kerusakan pada software
3. Ancaman karena tindakan yang tidak disengaja, seperti:
-kecelakaan tidak sengaja karena teledor
-kehilangan atau salah meletakkan
4. Ancaman karena tindakan yang disengage, seperti:
-sabotase
-penipuan
-penggelapan

Pengenalan Fraud
Menurut Karyono (2013:4-5), Fraud adalah kecurangan yang mengandung makna suatu penyimpangan dan perbuatan melanggar hukum (illegal act), yang dilakukan dengan sengaja untuk tujuan tertentu misalnya menipu atau memberikan gambaran keliru (mislead) kepada pihak-pihak lain, yang dilakukan oleh orang-orang baik dari dalam maupun dari luar organizais. 
Beberapa jenis fraud menurut ACFE (Association of Certified Fraud Examiner): 
1. Korupsi (Corruption)
2. Penyalahgunaan aset (Asset Misappropriation)
3. Pernyataan Palsu (Fraudulent Statement)

Pelaku Kecurangan dan Alasan Melakukan Kecurangan
Pelaku kecurangan dapat diklasifikasikan dalam 2 kelompok yaitu manajemen dan karyawan/pegawai. Pihak manajemen melakukan kecurangan biasanya untuk kepentingan perusahaan, yaitu salah saji yang timbal karena kecurangan pelaporan keuangan, sedangkan karyawan melakukan kecurangan bertujuan untuk keuntungan individu, misalnya salah saji yang berupa penyalahgunaan aktiva. 
Segitiga Fraud menurut Priantara (2013:44-47) terdiri dari tiga kondisi yang menjadi alasan para pelaku fraud yaitu sebagai berikut:
1. Insentif atau tekanan (pressure)
2. Peluang atau kesempatan (opportunity)
3. Dalih untuk membenarkan tindakan (rationalization)

Computer Fraud
Tindakan ilegal dimana pengetahuan computer dignaran untuk perbuatan jahat dan melakukan pemerasan. Biasanya terjadi karena adanya salah paham atau kurangnya pengendalian internal.
Kecurangan dalam sistem komputer biasanya dilakukan dengan berbagai cara seperti: sabotase, memanipulasi input, mengubah program, dll.

Pencegahan dan pendeteksian fraud
1. Membangun struktur pengendalian yang baik
2. Mengefektifkan aktivitas pengendalian
3. Meningkatkan kultur organisasi
4. Mengefektifkan fungsi internal audit

Serangan komputer
Serangan komputer adalah kejahatan yang berkaitan dengan komputer. Jenis-jenis serangan komputer:
1. Spoofing adalah teknik yang digunakan untuk memperoleh akses yang tidak sah ke komputer.
2. Ddos (Distributed Denial of Service) adalah jenis serangan terhadap komputer di dalam jaringan internet dengan menghabiskan sumber yang dimiliki oleh komputer tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan benar.
3. DNS Poisoning adalah cara untuk menembus pertahanan dengan cara menyampaikan infomasi IP Address yang salah mengenai host, yang bertujuan untuk mengalihkan lalu lintas paket data dari tujuan yang sebenarnya.
5. Trojan Horse bertujuan memperoleh informasi dari target seperti password, kebiasaan user yang tercatat dalam sistem log dan mengendalikan target (memperoleh hak akses pada target).
6. SQL Injection adalah teknik yang menyalahgunakan celah keamanan yang terjadi dalam lapisan basis data sebuah aplikasi.

COSO
Committee of Sponsoring Organization (COSO) adalah organisasi nirlaba independen yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas pelaporan keuangan melalui etika dan pengendalian internal yang efektif. COSO dibentuk pada tahun 1985, komisi ini di sponsori oleh lima organisasi besar di AS yaitu: AICPA, AAA, IIA, IMA, dan FEI.
Menurut Committee of Sponsoring Organization (COSO), Pengendalian Internal adalah sistem, struktur atau proses yang diimplementasikan oleh dewan komisaris, manajemen, dan karyawan dalam perusahaan yang bertujuan untuk menyediakan jaminan yang memadai bahwa tujuan pengendalian tersebut dicapai, meliputi efektifitas dan efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan, dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dapat tercapai.
Komponen pengendalian internal COSO meliputi hal-hal berikut ini: 
a. Control Enviroment (Lingkungan  Pengendalian) terdiri atas tindakan, kebijakan, dan prosedur yang mencerminkan sikap manajemen puncak, para direktur, dan pemilik entitas secara keseluruhan mengenai pengendalian internal serta arti pentingnya bagai entitas itu. Untuk memahami dan menilai lingkungan pengendalian, auditor harus mempertimbangkan sub komponen pengendalian yang paling penting.
b. Risk Assessment (Penilaian Risiko) atas pelaporan keuangan adalah tindakan yang dilakukan manajemen untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan GAAP atau IFRS. 
c. Control Activities (Aktivitas Pengendalian) adalah kebijakan dan prosedur, selain yang sudah termasuk dalam empat komponen lainnya, yang membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan setelah diambil untuk menangani risiko guna mencapai tujuan entitas.
d. Information and Communication (Infomasi dan Komunikasi) bertujuan untuk memulai, mencatat, memproses, dan melaporkan transaksi yang dilakukan entitas serta mempertahankan akuntabilitas aktiva terkait.
e. Monitoring (Pemantauan) berhubungan dengan penilaian mutu pengendalian internal secara berkelanjutan atau periodik oleh manajemen untuk menentukan bahwa pengendalian itu telah beroperasi seperti yang diharapkan dan telah dimodifikasi sesuai dengan perubahan kondisi.

COBIT
COBIT kepanjangan dari Control Objective for Information and Related Technology merupakan panduan standar praktik manajemen teknologi informasi. Standar COBIT dikeluarkan oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA para tahun 1992. COBIT 5 merupakan verse paling baru.
COBIT mempunyai empat cakupan domain yaitu:
- perencanaan dan organisasi
- pengadaan dan dukungan
- pengantaran dan dukungan
- pengawasan dan evaluasi
Tujuan utama COBIT adalah menyediakan kebijakan yang jelas dan good practice untuk IT governance, membantu manajemen senior dalam memahami dan mengelola risiko-risiko yang berhubungan dengan IT.

ERM
ERM kepanjangan dari Enterprise Risk Management yaitu proses yang melibatkan keseluruhan entitas mulai dari dewan direksi, manajemen dan pejabat lainnya, yang diterapkan ke dalam penyusunan strategi dan melingkupi keseluruhan perusahaan, yang didesain untuk mengidentifikasi kejadian yang berakibat pada suatu entitas dan mengelola resiko pada tingkat resiko yang dikehendaki untuk menyediakan penjaminan yang wajar dalam rangka mencapai tujuan dari entitas.
Tujuan ERM
- Strategic - tujuan yang ditetapkan pada tingkat manajemen atas, disatukan dan dibuat untuk mendukung misi dari perusahaan.
- Operation - penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien
- Reporting - pelaporan yang dapat dipercaya
- Compliance - patuh dengan hukum dan peraturan yang berlaku

Sistem pengolahan transaksi (Transaction Processing System disingkat TPS) adalah sistem yang berinteraksi langsung dengan sumber data (misalnya pelanggan) adalah sistem pengolahan transaksi, dimana data transaksi sehari-hari yang mendukung operasional organisasi dilakukan.
Tugas utama sistem pengolahan transaksi adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi, misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen.

Sistem perencanaan perusahaan atau sering disingkat ERP (Enterprise Resource Planning) adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahaan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.
Karakter sistem ERP sering disebut sebagai back office system yang mengidentifikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-commerce, customer relationship management, e-government dan lain-lain.

Konsep dasar keamanan informasi dan Pemahaman Serangan
Menurut G.J.Simons, keamanan informasi adalah bagaimana kita dapat mencegah penipuan atau paling tidak mendeteksi adayanya penipuan di sebuah sistem yang berbasis informasi. 
Serangan terhadap keamanan sistem informasi dapat disebut sebagai cyber crime. Ada beberapa kemungkinan serangan terhadap peranan komputer sebagai penyedia informasi:
1. Interruption yaitu perangkat sistem menjadi rusak atau tidak tersedia. Serangan ini ditujukan kepada ketersediaan dari sistem. Serangan membuat sistem menjadi hang.
2. Interception yaitu pihak yang tidak berwenang berhasil mengases informasi
3. Modification yaitu pihak yang tidak berwenang berhasil mengubah aset informasi dengan penyebaran malware (virus, trojan horse, worm)
4. Fabrication yaitu pihak yang tidak berwenang memasukkan objek palsu (pesan-pesan palsu) ke dalam sistem

Tipe-tipe pengendalian
a. Atas dasar aspek waktu:
- Pengendalian preventif yaitu pengendalian yang mencegah masalah sebelum timbul. Biasanya digunakan organisasi untuk membatasi akses terhadap sumber informasi.
- Pengendalian detektif yaitu pengendalian yang dilakukan pada saat proses pekerjaan sedans berjalan. Pengendalian ini didesain untuk menemukan masalah pengendalian yang tidak terelakan.
- Pengendalian korektif yaitu pengendalian yang dilakukan setelah pekerjaan selesai. Pengendalian ini mengidentifikasi dan memperbaiki masalah serta memulihkan dari kesalahan yang dihasilkan. 
b. Atas dasar aspek obyek:
- Pengendalian administratif yaitu pengendalian yang dilakukan dibidang adimistratif perusahaan. 
- Pengendalian operatif yaitu pengendalian yang dilakukan dibidang operasional perusahaan.
c. Atas dasar aspek subyek:

- Pengendalian internal yaitu pengendalian yang ditujukan kepada pelaku fungsi-fungsi manajemen dalam perusahaan
- Pengendalian eksternal yaitu ditujukannya kepada pelaku diluar fungsi-fungsi manajemen.

Pengendalian Umum dan Pengendalian Aplikasi
Pengendalian umum adalah pengendalian yang didesain untuk memastikan sistem informasi organisasi dapat berjalan dengan stabil dan dapat dikelola dengan baik. 
Pengendalian aplikasi adalah pengendalian yang mencegah, mendeteksi, dan mengoreksi kesalahan transaksi dan penipuan dalam program aplikasi.

Prinsip-prinsip the five trust service untuk keandalan sistem
1. Keamanan (security) yaitu akses baik fisik maupun logical terhadap sistem dan data dikendalikan dibatasi hanya kepada pengguna yang sah saja.
2. Kerahasiaan (confidentiality) yaitu informasi organisasi yang sensitif dilindungi dari pengungkapan yang tidak berhak dan terlindungi dari pengungkapan tanpa izin.
3. Privasi (privacy) yaitu informasi personal terkait dengan pelanggan atau rekan bisnis hanya digunakan untuk kepatuhan internal perusahaan dan informasi terkait dengan kerjasama dan persyaratan aturan eksternal dan dilindungi dari pengungkapan tidak sah dan tanpa zin.
4. Integritas pemrosesan (processing integrity) yaitu data yang diproses secara akurat, lengkap dan hanya dengan otoritas yang sah. Informasi tidak boleh diubah tanpa seizin pemilik informasi.
5. Ketersediaan (availability) yaitu sistem dan informasi tersedia untuk memenuhi kewajiban operasional dan contractual. Sistem informasi yang diserang dapat menghambat akses ke informasi.

Implementasi Sistem Informasi dan Pengendalian Internal di perusahaan saya yaitu PT SSA. 

Pesatnya perkembangan usaha bisnis di Indonesia mendorong banian perusahaan untuk berkembang mengikuti kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat sehingga perusahaan-perusahaan tersebut dapat tetap bersaing. Kemajuan teknologi informasi mendorong setiap perusahaan untuk terus mengembangkan sistem informasi supaya perusahaan dapat mempunyai sistem informasi yang efektif untuk membantu mengambil keputusan demi mencapai tujuan perusahaan tersebut. Untuk menunjang sistem informasi yang efektif di dalam perusahaan, maka diperlukan sistem pengendalian internal yang memadai.
Sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang disusun sedemikian rupa dimana bertujuan untuk mengatur informasi yang berkenaan dengan akuntansi, mendistribusikan informasi tersebut sehingga diperoleh informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Cara kerja Sistem Informasi Akuntansi adalah semua sumber data dikumpulkan menjadi satu dan diubah ke dalam bentuk database. Setelah itu semua data yang berbentuk database diubah menggunakan perangkat lunak menjadi informasi yang berguna untuk pengguna informasi tersebut. Kemudian data yang telah diubah menjadi informasi disampaikan ke semua pemakai yang membutuhkan, seperti manajemen dan pengguna lain yang membutuhkan.
Diperusahaan saya menggunakan SAP. SAP adalah produk perangkat lunak ERP yang mempunyai kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai macam aplikasi bisnis, dimana setiap aplikasi mewakilkan area bisnis tertentu. SAP ERP merupakan aplikasi terintegrasi yang memenuhi bisnis inti kebutuhan perusahaan menengah dan organisasi besar di semua industri dan sektor pasar (Monk & Wagner, 2013). SAP Membantu perusahaan pada bagian keuangan, sumber daya manusia, manajemen modal, pengadaan dan logistik, serta pengembangan produk dan manufaktur. Di samping meningkatkan efisiensi dalam organisasi, SAP ERP juga membantu memperluas end-to-end proses bisnis untuk pelanggan, mitra, dan pemasok.

Untuk menunjang sistem informasi yang efektif di dalam perusahaan, maka diperlukan sistem pengendalian internal yang memadai. Pengendalian internal adalah sistem, struktur atau proses yang diimplementasikan oleh dewan komisaris, manajemen, dan karyawan dalam perusahaan yang bertujuan untuk menyediakan jaminan yang memadai bahwa tujuan pengendalian tersebut dicapai, meliputi efektifitas dan efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan, dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dapat tercapai.
Komponen pengendalian internal COSO meliputi hal-hal berikut ini: 
a. Control Enviroment (Lingkungan  Pengendalian) terdiri atas tindakan, kebijakan, dan prosedur yang mencerminkan sikap manajemen puncak, para direktur, dan pemilik entitas secara keseluruhan mengenai pengendalian internal serta arti pentingnya bagai entitas itu. Untuk memahami dan menilai lingkungan pengendalian, auditor harus mempertimbangkan sub komponen pengendalian yang paling penting.
b. Risk Assessment (Penilaian Risiko) atas pelaporan keuangan adalah tindakan yang dilakukan manajemen untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan GAAP atau IFRS. 
c. Control Activities (Aktivitas Pengendalian) adalah kebijakan dan prosedur, selain yang sudah termasuk dalam empat komponen lainnya, yang membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan setelah diambil untuk menangani risiko guna mencapai tujuan entitas.
d. Information and Communication (Infomasi dan Komunikasi) bertujuan untuk memulai, mencatat, memproses, dan melaporkan transaksi yang dilakukan entitas serta mempertahankan akuntabilitas aktiva terkait.
e. Monitoring (Pemantauan) berhubungan dengan penilaian mutu pengendalian internal secara berkelanjutan atau periodik oleh manajemen untuk menentukan bahwa pengendalian itu telah beroperasi seperti yang diharapkan dan telah dimodifikasi sesuai dengan perubahan kondisi.

Daftar pustaka:
Anonim2. 2012. https://th3rain.wordpress.com/2012/05/09/sistem-pengolahan-transaksi/ ( 1 Oktober 2018, jam 13.30)
Anonim3. 2018. https://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_sumber_daya_perusahaan. ( 1 Oktober 2018, jam 14.09)


Anonim5. 2018. https://id.wikipedia.org/wiki/COBIT. (8 Oktober 2018, jam 23:11)
Arens A. Alvin, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. 2015. Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan Terintegrasi. Jilid 1. Edisi Lima Belas. Jakarta: Erlangga.
Aurora Ridha Zenata, 2016. https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-enterprise-risk-management/18858/3, (8 Oktober 2018, jam 23:50)
James A. Hall. 2008. Sistem Informasi Akuntansi edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi. 2013. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Yenifitra, 2013. https://yenifitra32.wordpress.com/2013/04/26/29/, (14 Oktober 2018, jam 7.37)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar